Kisah Andreas Muljadi Menyelam Di Kerajaan Bawah Laut Batu Kapal

Batu Kapal merupakan salah satu spot diving yang terkenal di Banda Naira. Selamilah dan lihat sendiri betapa indahnya di sana.


Andreas H. Muljadi menceritakan pengalamannya menyelami keindahan Laut Banda. Salah satu spot diving yang diselami adalah "Kerajaan Bawah Laut" Batu Kapal yang menjadi rumah bagi makhluk hidup laut yang unik. Berikut ini kisah Andreas H. Muljadi saat menyelam di spot diving Batu Kapal, Kepulauan Banda.

Penyelam menikmati keindahan bawah air Batu Kapal

Batu Kapal merupakan salah satu spot diving yang terkenal dengan alam bawah lautnya. Selamilah dan lihat sendiri betapa indahnya di sana.

Salah satu lokasi penyelaman di kepulauan Banda Naira yang terkenal di kalangan penyelam dunia adalah Batu Kapal. Pulau kecil yang terletak di sebelah utara pulau Pisang ini merupakan batu besar berbentuk kapal, dikelilingi oleh perairan dalam yang selalu berarus. Para penyelam dari penjuru dunia datang ke lokasi ini menggunakan kapal pesiar atau operator selam lokal yang ada di Pulau Naira.

Hotel Maulana terletak di Pulau Naira, merupakan tempat kami menginap selama berada di kepulauan ini. Jam 6.00 pagi para penyelam telah bangun dan menikmati sarapan khas Banda Naira yaitu roti dengan selai pala.

Selesai sarapan, kami mulai mempersiapkan peralatan scuba yang terdiri dari masker snorkel, fin, BCD atau jaket pengatur daya apung, regulator penurun tekanan udara, tabung udara bertekanan tinggi yang berisi udara bertekanan 207 bar dan baju selam dengan ketebalan 3mm. Di samping itu kami juga membawa peralatan tambahan, seperti pisau selam sebagai alat yang bisa digunakan untuk memotong apabila terjerat tali atau jaring, stik stainles sebagai pointer dan memberikan isyarat kepada penyelam lain, serta komputer selam untuk mengetahui kedalaman dan waktu selam yang aman.

Peralatan tersebut langsung dipasang dan ditempatkan di speedboat yang akan membawa kami ke lokasi penyelaman. Setelah semua persiapan selesai dan dilakukan pengecekan ulang, speedboat berangkat menuju Batu Kapal.

Perjalanan menuju Batu Kapal ditempuh selama 30 menit dengan kondisi permukaan laut yang tenang. Matahari yang bersinar terang pada bulan Juni membuat perjalanan ini menyenangkan. Setelah tiba di lokasi, speedboat berputar mengitari pulau kecil ini untuk mempelajari arus permukaan.

Pemandu selam mulai memberikan arahan kepada semua penyelam titik awal penyelaman, kondisi arus, hingga prosedur dalam keadaan darurat. Para penyelam pun akan menyelam dengan berpasangan untuk mengantisipasi apabila terjadi masalah saat melakukan penyelaman. Setelah diberikan aba-aba para penyelam terjun ke air masing-masing dari sebelah kanan dan kiri speedboat.

Memasuki bawah laut Batu Kapal tubuh segera menyesuaikan diri dengan suhu air yang cukup dingin. Beruntung saya menggunakan baju selam dengan ketebalan 3mm sehingga badan dapat beradaptasi. Selain air dingin, kondisi air yang jernih membuat mata saya terasa nyaman oleh pemandangan yang luar biasa mempesona.

Batu Kapal mempunyai dinding batu dengan sudut kelerengan antara 60 sampai 80 derajat dengan hingga kedalaman 20-30 meter dan di sebelah barat terdapat bukit kecil yang menyerupai gunung laut dimana terlihat kumpulan ratusan ikan kuwe dan kakap dalam berbaris membentuk awan di kolom air. Berenang menyusuri dinding saya berdecak kagum oleh ikan dan mahluk hidup yang menghuni terumbu karang di sini.

Ikan kerapu, moray eel atau belut laut diam di lobang-lobang sedang menunggu mangsa yang lengah. Sekumpulan ikan bibir tebal berbaris di pinggir karang berbentuk lembaran daun di mana ribuan ikan trigger menari-nari memenuhi kolom air. Tiba di sebuah tikungan muncul ikan Napoleon berukuran 1 meter berenang anggun mendekati kami di mana di belakangnya menyusul 3 ekor tuna gigi anjing yang menyeringai seolah ingin berkata bahwa merekalah penguasa di terumbu karang ini.

Para penyelam masih asik memotret keindahan bawah laut yang tiada duanya ini saat pemandu selam memberikan tanda untuk berenang ke 5 meter dan melakukan prosedur safety stop. Setelah semua aman kami pun naik ke permukaan dengan perlahan.

Satu per satu penyelam melepas peralatan dan bercerita tentang perasaan takjub dan puas akan penyelaman pertama di Batu Bolong. Selama kurang lebih 1,5 jam kami beristirahat sambil menikmati bekal yang dibawa kru speedboat sebelum kami melakukan penyelaman kedua di sebelah lokasi penyelaman pertama.

Moray Eel dalam lobang

Penyelaman kedua di Batu Kapal dilakukan pada kedalaman maksimum 20 meter. Saya sempat terkejut mana kala muncul dari lubang batu tiga ekor Moray eel berukuran besar secara bersama-sama. Setelah mengabadikan mereka saya pun melanjutkan penyelaman.

Mata saya tidak lepas menatap tebing batu di sebelah kanan saya karena nampak sepasang ikan Napoleon jantan dan betina berenang seolah sedang memadu kasih. Ikan cantik berwarna hijau kebiruan ini merupakan salah satu ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi.

Namun karena tingginya penangkapan membuat keberadaan ikan napoleon di alam sudah sangat berkurang. Beruntung kami bertemu ikan ini dalam dua kali penyelaman di Batu Kapal. Selain ikan yang bergerombol, Batu Kapal juga merupakan rumah bagi mahluk hidup unik lainnya.

Ribuan ikan menari di terumbu

Aneka jenis udang dengan warna mencolok menggoda untuk saya potret, seperti udang lobster, mantis juga udang pembersih. Keunikan penyelaman juga saya rasakan karena kita juga menjumpai gorgonian, kipas laut dan spons yang berukuraan besar.

Penyelaman di Batu Kapal pantas menjadi objek penyelaman kelas dunia karena jenis kehidupan yang menjadi atraksi bagi penyelam masih lengkap. Sampai akhir penyelaman saya merasa ingin kembali ke Batu Kapal untuk memotret sekaligus menikmati keindahannya.

Sumber tulisan dan foto: Kerajaan Bawah Laut nan Indah di Batu Kapal, Banda Neira - Detik Travel

COMMENTS

loading...
Name

Artikel,20,Banda Islands,5,Banda Naira,7,Banda Neira,7,Benteng,4,Berita,1,buzz,1,Film,1,fotografi,1,Kepulauan Banda,4,Nieuws,3,Nieuws Pendidikan,1,Perjanjian Breda,2,Pulau Run,2,Run Manhattan,2,Sejarah,6,Tips,2,Treaty of Breda,2,Video,1,Wisata,14,Wisata Bahari,7,Wisata Budaya,1,Wisata Sejarah,4,Wisata Selam,6,
ltr
item
Visit Banda Naira: Kisah Andreas Muljadi Menyelam Di Kerajaan Bawah Laut Batu Kapal
Kisah Andreas Muljadi Menyelam Di Kerajaan Bawah Laut Batu Kapal
Batu Kapal merupakan salah satu spot diving yang terkenal di Banda Naira. Selamilah dan lihat sendiri betapa indahnya di sana.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtBgzU6LOrmgkX1pZGH634ZZkDF3nckQNRWa262i5WN6NAyoEbHFE5zvuBLU4vZtxSZI3xHpfwaLuuSdlLf-rjZLJLNtWeibMUlrrBD_bltW66iQ8UcdLAfy_Q4gMK7aukB76QrgbbH6k/s1600/Kisah-Andreas-Muljadi-Menyelam-Di-Kerajaan-Bawah-Laut-Batu-Kapal.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtBgzU6LOrmgkX1pZGH634ZZkDF3nckQNRWa262i5WN6NAyoEbHFE5zvuBLU4vZtxSZI3xHpfwaLuuSdlLf-rjZLJLNtWeibMUlrrBD_bltW66iQ8UcdLAfy_Q4gMK7aukB76QrgbbH6k/s72-c/Kisah-Andreas-Muljadi-Menyelam-Di-Kerajaan-Bawah-Laut-Batu-Kapal.jpg
Visit Banda Naira
https://www.bandanaira.net/2016/06/kisah-andreas-muljadi-menyelam-di-batu-kapal.html
https://www.bandanaira.net/
https://www.bandanaira.net/
https://www.bandanaira.net/2016/06/kisah-andreas-muljadi-menyelam-di-batu-kapal.html
true
7607241972246855887
UTF-8
Loaded All Posts Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS PREMIUM CONTENT IS LOCKED STEP 1: Share to a social network STEP 2: Click the link on your social network Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy Table of Content