Kepulauan Banda ramai dikunjungi oleh kapal dagang dari berbagai belahan dunia. Sejak tahun 600-an bangsa China, India dan Arab sudah berdagang di pulau ini.
Kepulauan Banda Naira merupakan gugusan kepulauan yang tersebar di Laut Banda. Secara administratif, Kepulauan Banda adalah wilayah kecamatan dengan ibu kota kecamatannya yaitu Naira, di bawah pemerintahan Kabupaten Maluku Mengah, Provinsi Maluku. Jumlah pulau dalam gugusan Kepulauan Banda sebanyak 10 pulau, terdiri dari 7 pulau yang berpenghuni dan 3 pulau yang tidak berpenghuni.
Wilayah Kepulauan Banda berbatasan dengan pulau seram di bagian utara, kepulauan teon nila serua di bagian selatan, Laut Banda di bagian barat dan Kepulauan Watubela di bagian timur. Secara geografis, Kepulauan Banda berada pada koordinat 129 derajat hingga 130 derajat bujur timur dan 5 derajat hingga 6 derajat lintang selatan.
Luas wilayah Kepulauan Banda secara keseluruhan yaitu 2.568 kilometer persegi. Dengan luas daratan 180,59 kilometer persegi dan luas lautan 2.387,51 kilometer persegi. Namun luas Laut Banda secara keseluruhan dalam lingkup Pemerintah Provinsi maluku yaitu 470.000 kilometer persegi.
Jumlah penduduk Kepulauan Banda hingga akhir tahun 2014 sebanyak 21.895 jiwa, terdiri dari laki-laki sebanyak 10.619 jiwa dan perempuan sebanyak 11.276 jiwa. Penduduk Kepulauan Banda tersebar di 17 desa dengan mata pencaharian utama yaitu nelayan dan petani pala.
Sejarah Kepulauan Banda Naira
Sejak abad pertama masehi, kepulauan Banda telah menjadi produsen tunggal rempah-rempah seperti pala dan fuli. Dengan keuntungan mencapai sepuluh kali lipat dari penjualan rempah-rempah inilah yang membuat Kepulauan Banda ramai dikunjungi oleh kapal dagang dari berbagai belahan dunia. Sejak tahun 600-an bangsa China, India dan Arab sudah berdagang di pulau ini. Menyusul kemudian bangsa Moro pada tahun 1500-an, bangsa Portugis pada tahun 1611 dan diikuti bangsa Inggris dan Belanda pada tahun 1621.
Keharuman pala dan fuli dengan segenap keuntungan yang menggiurkan, menjadi petaka bagi Kepulauan Banda. Dan kepulauan ini memainkan peranan penting dalam sejarah nasional maupun sejarah dunia.
Tahun 1512, pelaut Portugis, Fransisco Serrao dan Antonio de Abbreau menginjakkan kakinya di Banda. Utusan Antonio de Alberqueque inilah yang mengawali kontak masyarakat Kepualauan Banda dengan orang Eropa, sekaligus menjadi awal sejarah kelam Kepulauan Banda. Peperangan, pembantaian dan penjajahan pun dimulai.
Bergabung bersama kami dengan menyukai halaman Facebook Visit Banda Naira, atau ikuti kami di Twitter Visit Banda Naira dan Instagram Visit Banda Naira. Jangan lupa juga berlangganan di Channel Youtube Visit Banda Naira untuk menonton video-video kami. Jika Anda menyukai artikel-artikel dari website kami ini, ayo daftarkan email anda untuk mendapatkan email pemberitahuan setiap kali kami mempublikasikan artikel baru. Klik di sini untuk mendaftar email berlangganan Visit Banda Naira.
COMMENTS