Ketika sampai di Kepulauan Banda Naira, kamu perlu ingat bahwa traveling bukan hanya sekadar pergi ke satu tempat dan lalu mengunggah foto-fotomu di media sosial
Di zaman sekarang ini, traveling bukan lagi sesuatu yang bisa dikategorikan sebagai hal yang mewah. Bayangkan saja, sekarang ini kita bisa dengan mudah mendapat harga tiket yang murah, tarif hotel yang terjangkau, dan banyaknya destinasi yang mudah untuk di jangkau.
Khusus untuk Indonesia Timur, akses untuk mencapai destinasi-destinasi cantik seperti Kepulauan Banda Naira, maasih cukup sulit. Kendala terberatnya yaitu akses transportasi yang masih tidak menentu. Tapi itu bukanlah halangan bila kamu bisa menemukan waktu yang tepat untuk kegiatan travelingmu.
Ketika sampai di Kepulauan Banda Naira, kamu perlu ingat bahwa traveling bukan hanya sekadar pergi ke satu tempat dan lalu mengunggah foto-fotomu di media sosial. Hal itu tidaklah membuat aktivitas traveling bermakna. Ada banyak hal penting yang mungkin saja kamu lupakan karena sibuk jalan-jalan dan foto-foto saja.
1. Cobalah untuk mengobrol dengan penduduk lokal, dari pada asik menikmati perasaan sebagai pendatang. Hal ini bisa meninggalkan kenangan panjang.
Menikmati keindahan destinasi dan mengabadikannya lewat foto akan menciptakan rasa riang. Namun akan ada kenangan yang lebih panjang, kenangan yang lebih berkesan, dan kenangan yang akan selalu abadi bila kamu bisa berbaur dan mengobrol dengan penduduk lokal. Dengan ini, kamu bisa lebih banyak mengetahui cerita yang tak mampu digambarkan oleh foto.
2. Cobalah foto panorama dan orang-orang yang kamu temui dari pada asik selfie. Ada hal lain yang bisa lebih melekat di hati ketimbang sibuk fokus pada penampilan sendiri.
Perjalanan kamu ke Banda Naira mungkin hanya datang sekali dalam hidup kamu. Ada sisi lain yang layak untuk dikenang, yang mungkin akan memacu hasrat kamu untuk kembali ke Banda Naira.
Candid picture dari orang-orang yang ditemui atau foto bersama penduduk lokal yang baru kamu kenal, mampu meninggalkan kesan yang melekat di hati. Karena kamu tak perlu sibuk dengan penampilan diri sendiri bahkan hingga hasil foto pun tidak akan menyibukanmu untuk diedit agar kamu nampak sempurna.
3. Cobalah untuk mempelajari beberapa kata atau kalimat dalam bahasa lokal. Selain memudahkanmu untuk berbaur, dengan cara ini juga kamu sudah menunjukan sebuah penghargaan.
Ketika sedang berlibur di Kepulauan Banda Naira, tiba-tiba kamu melihat timun yang sedang dijual, lantas kamu coba bertanya,
"timunnya harga berapa?"
Jangan kaget ketika kamu melihat si penjual nampak kebingungan. Di kepulauan Banda Naira orang-orang tidak mengenal timun, yang orang Banda kenal adalah komkomor. Ini merupakan bahasa yang diadopsi dari bahasa Belanda. Selain itu, masih banyak lagi kata-kata dalam bahasa sehari-hari orang Banda yang diadopsi dari bahasa Belanda, seperti brod untuk roti, forok untuk garpu, lepe untuk sendok, dan masih banyak lagi.
Atau kamu juga bisa mempelajari kata ganti orang dalam bahasa sehari-hari orang Banda, seperti kamong atau kamorang untuk kalian semua, beta untuk saya dan pane untuk kamu.
Dengan mencoba untuk mempelajari bahasa-bahasa ini, kamu tidak hanya menunjukan penghargaan pada penduduk lokal, tapi bisa jadi kamu juga akan mendapatkan harga murah saat berbelanja dan mudah untuk akrab dengan penduduk lokal.
4. Cobalah untuk tidak tergesa-gesa menyikat habis semua tempat yang bisa didatangi di Kepulauan Banda. Nikmatilah beberapa destinasi yang bisa kamu datangi agar perjalananmu lebih berarti.
Sebuah perjalanan adalah tentang menemukan dan menikmati setiap langkah.
Kamu tidak mungkin mendaki Gunung Api Banda dan mengunjungi Pulau Run yang pernah ditukar oleh Belanda dengan Manhattan (New York) dalam waktu satu hari. Dakilah Gunung Api Banda dengan tidak tergesa-gesa, nikmati panorama Kepualuan Banda dari ketinggian Gunung Api Banda, resapi kesegaran udara pegunungan sambil mengetahui lebih banyak tentang Gunung Api Banda dan gugusan Kepulauan Banda
5. Cobalah untuk membuat perjalananmu jauh lebih berarti dengan berbuat, karena traveling bukan cuma soal diri sendiri.
Traveling bukan cuma tentang tempat-tempat mana saja yang sudah kamu datangi. Traveling juga tentang memperkaya diri dengan cara berbuat dan menjaga keindahan tempat yang kamu datangi.
Dari pada kamu sibuk foto dengan selembar kertas yang bertuliskan, "kamu dapat salam dari Banda Naira" dan kemudian kertasnya kamu buang sembarangan setelah itu, lebih baik hal itu tidak kamu lakukan.
Cobalah untuk menjaga keindahan dan ekosistem alam yang ada. Jangan mengotori, merusak, atau membuang sampah sembarangan, bila kamu tidak bisa memberihkan.
Tapi travelingmu akan jauh sangat berarti bila kamu bisa membantu untuk tidak membuang sampah sembarangan, menjaga dan memelihara ekosistem yang ada, atau membantu untuk membersihkan sampah-sampah dari mereka yang tidak bertanggung jawab mengotori keindahan destinasi wisata.Seperti abang yang satu ini
Byk wisatawan lokal naik Gunung Api Banda Neira lalu ninggalin sampah. Ini yg berhsl dikumpulin @bett3r hari ini :( pic.twitter.com/35LsneQaec— Negeri Kita Sendiri (@NegeriID) 18 Desember 2015
Lihat saja berapa banyak sampah yang dia pungut dari atas puncak Gunung Api Banda. Salut untu abang yang satu ini.
Oh iya, apa kegiatan traveling kamu selama ini sudah cukup berarti?
COMMENTS