Dari benteng yang berbentuk segi empat ini, Belanda menghimpun kekuatan untuk memantau aktivitas di perairan Lontor
Pada akhir abad ke-18, demi kelancaran lalu-lintas perdagangan rempah di perairan Lontor, Belanda memutuskan untuk mendirikan sebuah benteng pengawas. Adalah Francois Boekholtz yang kala itu memangku jabatan sebagai Gubernur di Kepulauan Banda yang memulai inisiatif pembangunan benteng.
Di sebuah tanjung bagian utara Pulau Gunung Api, Boekholtz mendirikan benteng yang menghadap perkampungan Lontor. Dari benteng yang berbentuk segi empat itu, Belanda dengan leluasa memantau perairan Lontor.
Benteng dengan luas lebih kurang 10 meter persegi tersebut kemudian diberi nama Baterai de Cop. Dikemudian hari Baterai de Cop lebih dikenal oleh Masyarakat Banda dengan nama Fort Calombo.
Baterai de Cop atau Fort Calombo berada di tanjung utara Pulau Gunung Api, desa Nusantara, Kepulauan Banda. Kini, situs Benteng Calombo masih bisa dijumpai. Untuk berkunjung ke situs bersejarah Kepulauan Banda ini, Anda bisa menumpangi perahu dari Pulau Naira.
Kondisi benteng memang sudah tidak utuh. Hanya terdapat sepenggal struktur benteng yang telah tertutup oleh akar tanaman serta bercampur dengan tanah sekitar, namun ini adalah sebuah penanda sejarah betapa gigihnya Belanda mempertahankan Kepulauan Banda.
COMMENTS