Posisi Benteng Belgica yang berada di atas perbukitan dan bangunan benteng yang tinggi berbentuk segi lima, Benteng Belgica pernah dijuluki The Pentagon of Indonesia
Benteng Belgica dibangun oleh VOC pada tahun 1611 atas perintah Gubernur Jendral Pieter Both. Benteng Belgica dibangun untuk menghadapi perlawanan masyarakat Banda yang menentang monopoli perdagangan pala VOC ketika itu. Pada tahun 1662, benteng ini selesai dipugar dan siap untuk dihuni oleh 30 hingga 40 tentara penjaga.
Tahun 1669 benteng ini dirobohkan, dan sekali lagi di lokasi tersebut dibangun sebuah benteng atas perintah Cornelis Speelman. Adriaan de Leeuw merupakan seorang insinyur yang ditugaskan untuk merancang dan mengawasinya. Pada tahun 1672, benteng ini selesai dibangun dan menjadi benteng yang hebat dan mengagumkan diantara benteng-benteng VOC lainnya.
Sekali lagi pada tahun 1795, oleh Francois van Boeckholz benteng ini dipugar. Sayangnya satu tahun kemudian benteng ini berhasil diserang dan direbut oleh tentara Ingris yang menguasai Banda hingga awal abad ke-19.
Dari segi Arsitektur, Benteng Belgica memiliki dua “battery” bertumpuk. Pada bagian atas benteng terdapat 5 menara (bastion). Pada 1824, benteng ini pernah difungsikan sebagai penjara.
Gerbang utamanya tinggi, berliku-liku, dan pada dinding benteng yang menghadap ke laut terdapat satu pintu darurat dari besi (valdeur). Pada bagian dalam dinding benteng yang tinggi dan tebal terdapat pelataran. namun setelah terjadi gempat pada 1816 tak tersisa lagi.
The Pentagon of Indonesia
Benteng Belgica versi ke-3 (1672/1673) tingginya 16 kaki, dengan lebar 16 -18 kaki. Setelah selesai, benteng ini menjadi satu bangunan pertahanan ganda, yang terdiri atas bangunan segi lima yang dilengkapi lima bastion berbentuk bulat dan lima bastion yang runcing.
Gerbang utama dibangun di atas pondasi pertama yang berbentuk segi lima. Di sepanjang dinding terdapat 23 lengkungan. Selain itu, terdapat pula tangga, antara lain menuju ke sejumlah lorong dibawah tanah.
Benteng ini dapat menampung 400 tentara yang menangani 58 persenjataan termasuk meriam. Satu tangga dari kayu menghubungkan lantai dasar dengan landasan pertama. Di samping bastion bawah dibangun satu rumah jaga. Selain itu, ada pula tempat lonceng. Lorong atas dan bawah serta dinding tebal terbuat dari batu yang dipapas tanpa diberi lapisan pasir.
Posisi Benteng Belgica yang berada di atas perbukitan dan bangunan benteng yang tinggi berbentuk segi lima, Benteng Belgica pernah dijuluki “The Pentagon of Indonesia”. Julukan ini didukung pula oleh fungsi Benteng Belgica sebagai bangunan pertahanan ganda.
Penyediaan air menjadi masalah cukup pelik, maka dibangunlah satu bak penampungan air untuk menampung air yang akan diambil dari sumur. Kendati banyak kekurangan, Benteng Belgica merupakan bangunan pertahanan bersegi lima yang patut dibanggakan ketika itu.
Pada awal abad ke-20. Sebagian besar benteng masih dalam keadaan seperti ketika versi ke-3 selesai dibangun. Melalui sebuah tangga kayu kita tiba di sebuah gerbang dan dapat mencapai landasan segi lima pertama di mana terdapat gerbang kedua menuju ke bagian dalam benteng.
Wisata Sejarah Benteng Belgica
Benteng Belgica berada di tengah-tengah Kota Banda dan mudah untuk dijangkau. Jika Anda berkunjung ke Pulau Naira, Kepulauan Banda, Anda bisa mencapai Benteng Belgica hanya dengan berjalan kaki saja.
Bangunan Benteng Belgica mempunyi denah berbentuk segi lima dengan luas 5.270 meter persegi dengan ketinggian 30 meter dari permukaan laut. Bangunan benteng berada di atas sebuah bukit yang dahulu dikenal dengan nama Tabaleku. Untuk mencapai puncak benteng, Pengunjung harus melewati anak tangga.
Di puncak Benteng Belgica, pengunjung bisa melihat segala penjuru pulau. Dari atas benteng ini juga pengunjung bisa menyaksikan matahari terbenam di balik Gunung Api Banda.
Segera susun rencana Anda untuk menggali sejarah di Kepulauan Banda. Sejarah yang menjadikan Indonesia. Datang, Lihat dan Ceritakan. Banda Naira menanti Anda
COMMENTS